WELCOME

Sabtu, 09 Februari 2013

Pembelot Milan (2)


Giorgio Muggiani (Italia) dan Alfred Bosshard (Swiss)

Giorgio Muggiani adalah Sekjen Milan yang menjadi "otak" pembelotan dan pembentukan klub baru yang bernama Internazionale.

Alfred Bosshard adalah pemain yang menjadi duet Kilpin di lini tengah ketika Milan merebut scudetto dua musim berturut-turut yaitu 1905-1906 dan 1906-1907.

Namun Alfred Bosshard kemudian bersepakat dengan Muggiani untuk membelot dan mendirikan klub baru.

Dalam surat pernyataan untuk membentuk klub baru tersebut, nama Muggiani berada di urutan nomor satu, sedangkan Bosshard berada di urutan kedua.

Inilah salah satu hal yang membuat Kilpin sangat kecewa dan terpukul akibat dikhianati rekannya sendiri.

Namun, hanya setahun bersama klub baru nya itu, Bosshard kembali lagi ke Milan.
Menghabiskan satu musim bersama Milan sekembalinya dari pengkhianatan, Bosshard pun pensiun.

Usai pensiun, Bosshard menjadi wasit di musim 1909-1910.


Pembelot Milan (1)

Pietro Lana

Lahir di Milan pada 10 Oktober 1888.

 Seorang striker yang dijuluki "Infanteri", handal dalam penggunaan kaki kiri.

Pada 1908 ia adalah bagian dari kelompok pembangkang yang mendirikan tim kedua di tubuh Milan: Internazionale, karena tidak mendapatkan kesempatan bermain selama di Milan.

Tapi, sekitar sebulan kemudian Lana segera bertobat, dan kembali ke barisan Rossoneri sebelum sempat mengenakan jersey Biru-Hitam.

Uniknya, debut Lana bersama Milan di ajang resmi adalah menghadapi Inter pada tanggal 10 Januari 1909.

Pertandingan disaksikan sekitar 150 orang di lapangan Bronzetti, pada musim dingin. Sangat berat, ditambah lagi wasit yang memimpin adalah Henry Goodley, mantan pemain dan manajer Juventus yang juga adalah teman Kilpin semasa di Nottingham serta teman seperjalanan ketika hijrah ke negeri Italia.
Hasil akhir adalah 3-2 untuk Milan, di mana Lana mencetak gol kedua Milan.

Inter mengadukan keabsahan pemain Milan asal Swiss, Johann Ferdinand Madler.
Milan membalas dengan pengaduan yang sama untuk pemain Inter yang juga asal Swiss, Jamie Niedermann.
Federasi sepakbola Italia menyatakan hasil akhir tetap 3-2 untuk Rossoneri.
Dalam pertandingan tersebut, La Gazzetta dello Sport menggambarkan Lana sebagai pencetak gol yang baik.

...........................................................

Setelah itu, Pietro Lana menapaki jenjang sejarah sepak bola Italia ketika tampil sebagai pemain nasional Italia.

Tanggal 15 Mei 1910, Arena Theatre di Milan.
Formasi tim Italia: De Simoni, Varisco, Cali, Trerè, Fossati, Capello D., Debernardi, Rizzi, A. Cevenini, Lana, Boiocchi. (Manager: Umberto Meazza).

Jam 15:30, kickoff pertandingan pertama tim nasional Italia sepanjang sejarah dimulai.

Lana membuka skor setelah beberapa menit, dan itu adalah awal dari parade gol yang menghancurkan Perancis.

Gol Lana ini adalah gol pertama timnas Italia sepanjang sejarah.

Pada pertandingan ini, Lana juga mencetak gol pertama Italia yang berasal dari titik penalti.

Dan yang paling mengesankan adalah Lana mencetak hattrick pada pertandingan itu, yang mana adalah hattrick pertama timnas Italia sepanjang sejarah.

Pertandingan berakhir dengan skor 6-2 untuk Italia.

Italia bermain dengan menggunakan jersey putih karena alasan ekonomi (biaya kurang), para pemain mengenakan kaus kaki dari klubnya sendiri, menyediakan bahkan membeli sepatu sendiri untuk pertandingan itu.

Dan sehabis pertandingan, pemain-pemain Italia mendapat hadiah dari sekitar 40.000 penonton, yaitu berbungkus-bungkus rokok yang dilemparkan ke tengah lapangan.

Namun, Lana hanya bermain satu pertandingan lagi sebagai pemain timnas yaitu pada tahun itu juga, namun tidak mencetak gol, dan mengalami kekalahan 1-6 melawan Hungaria.

Total penampilan Lana di timnas Italia adalah 2 pertandingan dan mencetak 3 gol.

3 gol tersebut dicetak dalam satu pertandingan (di pertandingan pertama timnas Italia) yang sekaligus menciptakan 3 rekor,
yaitu : gol pertama Italia, penalty pertama Italia, hattrick pertama Italia.

Sebagai pemain Milan (1907-1914), Lana bermain sebanyak 51 kali dan mencetak 18 gol.

Pietro Lana meninggal di Milan pada tanggal 6 Desember 1950.

Namanya akan tetap tercatat selamanya dalam sejarah sepak bola Italia.



Selasa, 05 Februari 2013

Si pembuat jala gawang


Jala gawang pertama kali diciptakan oleh John Alexander Brodie, seorang insinyur sipil Inggris yang adalah fans Everton pada tahun 1889 yang kemudian mematenkannya pada tahun 1890.

Pemasangan jala gawang secara resmi terjadi pada tahun 1891, di lapangan Crosby Cricket dekat kota Liverpool, homebase dari sebuah klub amatir yang bernama Liverpool Ramblers AFC.
Kemudian menyusul dipasang juga di homeground Nottingham Forest.

Pertandingan pertama yang menggunakan jala gawang design Brodie adalah pada pertandingan persahabatan antara Scotland vs England yang memang bertujuan untuk uji coba jala gawang tersebut pada tahun 1891.

Meskipun Brodie pertama kali mematenkan design nya itu ke pihak FA pada tahun 1890, namun uji coba nya baru diadakan pada tahun 1891 karena pertimbangan fee royalty bagi Brodie yang harus disusun.

Butuh waktu sekitar setahun lebih bagi Brodie untuk meyakinkan pihak FA bahwa satu-satunya alasan dia menciptakan jala gawang adalah demi apa yang kita kenal sekarang sebagai 'fair play', setelah menyaksikan sebuah kerusuhan yang disebabkan oleh dianulirnya sebuah gol pada pertandingan antara Everton dan Accrington Stanley di Goodison Park, karena gawang yang belum memakai jala.

Suatu kebetulan yang sangat unik, karena tidak saja jala gawang tersebut diciptakan oleh seorang fans Everton, tetapi juga karena gol pertama yang terjadi pada gawang yang sudah memakai jala pada pertandingan Scotland vs England dicetak oleh pemain England yang bermain di klub Everton.


Massimo Ambrosini


Dari skuad Milan yang sekarang, tinggal Massimo Ambrosini lah pemain yang tersisa dari skuad yang memenangkan UCL 2007.
Lebih jauh lagi, tinggal Ambrosini lah pemain yang pernah merasakan berada satu tim dengan legenda-legenda seperti Savicevic, Boban, Van Basten, Baresi, dan dilatih oleh Capello. Bahkan berada satu tim dengan sesama pemain yunior lainnya, Patrick Vieira.

Awalnya mengenakan jersey no. 15 selama dua musim di Milan (1995-1997), namun setelah dipinjamkan ke Vicenza selama setahun dan kembali lagi ke Milan di musim 1998-1999, jersey no. 15 nya sudah dipakai oleh André Cruz.

Lalu, ia pun mengenakan jersey no. 23 yang tak bertuan usai ditinggal Marco Simone yang pindah ke PSG.

Dan jersey no. 23 tersebut akhirnya membawa Ambrosini menjadi kapten dan legenda di penghujung karirnya.

Seandainya saja ia tidak pernah dipinjamkan ke Vicenza selama setahun, pastilah jersey no. 23 nya akan ikut dipensiunkan apabila ia pensiun nanti.

Tapi, lebih dari itu, Ambrosini sudah membuktikan kesetiaannya terhadap Milan, ketika banyak pemain bintang yang meninggalkan Milan demi uang atau hal-hal lainnya.

Ia tidak meninggalkan Milan, saat Milan sedang menghadapi masa-masa kelam.
Ia juga tidak tergoda untuk pindah klub yang mungkin saja akan memberi bayaran gaji yang lebih tinggi dibandingkan di Milan.
Ban kapten memang layak disandangnya.

Respect terhadap Ambrosini atas kesetiaannya.

Sabtu, 02 Februari 2013

Gol pertama Gianni Rivera dan Daniel Massaro di milan


Gol perdana Gianni Rivera di ajang resmi bersama Milan.

Serie A, 1960-1961
Giornata 6,
6 November 1960
Juventus 3 - 4 Milan

Gol Juventus :
- Omar Sivori (57')
- John Charles (67')
- Bruno Mora (83')

Gol Milan :
- José Joao Altafini (1', 51')
- Santiago Vernazza (8')
- Gianni Rivera (58')

Gol Rivera ini juga menjadi rekor gol yang diciptakan oleh pemain Milan termuda sepanjang sejarah, yaitu 17 tahun 80 hari.


Goal pertama Daniele Massaro buat Milan di ajang resmi.

Stagione 1986-1987
Giornata 3,
28 September 1986
Milan 2 - 1 Atalanta

Massaro mencetak gol di menit ke 28, membawa Milan unggul 2-0 setelah sebelumnya Agostino Di Bartolomei mencetak gol pertama Milan di menit 18.




Maldera brothers,bersaudara beda masa


LUIGI MALDERA
Lahir : 19 Januari 1946
Defender / Stopper
5 musim di Milan (1965-66 dan 1968-72)
Julukan : Gino (nama kecil), Pantofola (sandal), Grattacielo (pencakar langit)
72 kali main, 3 gol.




ATTILIO MALDERA
Lahir : 18 April 1949
Defender
1 musim di Primavera Milan (1964-65)




ALDO MALDERA
Lahir : 14 Oktober 1953
Defender / Bek kiri
11 musim di Milan (1971-72 dan 1973-82)
Julukan : Aldo Gol, Cavallo (kuda, julukan yang diberikan oleh kiper Enrico Albertosi)
310 kali main, 39 gol.



Awal Paolo Maldini memilih menggunakan no. 3 adalah terinspirasi oleh bek kiri legendaris pemakai no. 3 sebelumnya : Aldo Maldera.

Awal pertemuan milan - inter


FINAL COPPA CHIASO
Campo della Giovannina, Chiaso (Swiss)
18 Oktober 1908
Milan 2 - 1 Inter

Gol Milan : Pietro Lana dan Luigi Forlano
Gol Inter : Antonio Payer


Ini adalah pertemuan pertama sepanjang sejarah antara Milan dan Inter. Juga Pietro Lana dinobatkan sebagai pemain pertama milan yang mencetak gol ke gawang inter.

Klub-klub asal kota Milano


Klub-klub asal kota Milano yang pernah tampil di Liga Italia.
(beserta tahun pertama tampil di Liga Italia)

AC Milan .................... 1989-1900
Mediolanum ............... 1900-1901
US Milanese ............... 1904-1905
Inter/Ambrosiana ....... 1908-1909
Ausonia Milano ........... 1909–1910
Racing Libertas Club .... 1912–1913
AC Milanese ............... 1913–1914
Nazionale Lombardia ... 1913–1914
Juventus Italia ............. 1914–1915
Ausonia Pro Gorla ....... 1919–1920
Enotria Goliardo .......... 1919–1920
Libertas Milano ........... 1919–1920
AC Stelvio .................. 1920–1921

Walaupun Milan bukan klub pertama di kota Milano, namun Milan adalah klub pertama kota Milano yang ikut dalam Liga Italia.
Berdasarkan info yang bisa dikumpulkan, Mediolanum adalah klub yang pertama ada di kota Milano, yaitu tahun 1897 dengan nama Ginnastica Mediolanum.
Tahun 1904, Mediolanum memutuskan untuk meniadakan section sepakbola dari klub tersebut untuk hanya lebih fokus pada olahraga senam saja.
Hal ini menyebabkan para pengurus dan atlet section sepakbola keluar dari klub tersebut dan mendirikan US Milanese.

Sekarang. tinggal AC Milan dan Inter yang masih berlaga di liga profesional.
Yang lainnya hanya bersifat sebagai tim amatir saja atau sekolah bola untuk anak-anak dan remaja, bahkan sebagian besar sudah membubarkan diri sejak lama....

Stagione 1982 - 1983


Musim kompetisi Liga Italia 1982-1983 kala Milan berlaga di Serie B untuk yang kedua kalinya, ditandai dengan diberikannya jabatan kapten tim kepada Franco Baresi untuk pertama kalinya.

Baresi menjadi kapten setelah Fulvio Collovatti (kapten Milan sebelumnya) pindah ke Inter setelah Milan terdegradasi.


Keberhasilan Milan menjuarai Serie B musim 1982-1983 yang berarti promosi kembali ke Serie A, ditandai dengan wafatnya Andrea Rizzoli (mantan Presiden Milan dan pendiri kompleks Milanello) pada tanggal 31 Mei 1983 (dua hari setelah Milan mengalahkan Lecce dengan skor 4-2 di San Siro pada giornata ke 36 dari total 38 giornata).

Tampak dalam foto, prosesi pemakaman Rizzoli pada tanggal 3 Juni 1983.


Salah satu bentuk "gamelaggio" antara tifosi Milan dan Roma. Gamelaggio sendiri bisa berarti "persaudaraan

Tampak dalam foto, tifosi Milan yang hadir di Stadion Olimpico membawa spanduk / banner yang berisi dukungan pada Roma ketika menghadapi Inter di Serie A pada musim 1982-1983.
Di musim 1982-1983 itu, Milan sendiri berlaga di Serie B.





Jumat, 01 Februari 2013

Derby della Madonnina dengan jumlah gol terbanyak.


Mungkin inilah salah satu Derby della Madonnina dengan jumlah gol terbanyak.

Stagione 1949-1950,
Serie A, giornata 10,
6 November 1949
Inter 6 - 5 Milan

Foto menunjukkan Gunnar Nordahl yang mencetak gol ketiga Milan pada menit 14.
Dan sampai pada menit 19, Milan telah unggul jauh : 1 - 4, melalui gol Enrico Candiani (menit 1 dan 7), Gunnar Nordahl (14'), dan Nils Liedholm (19') dengan diselingi oleh gol István Nyers (Inter) pada menit 10.

Namun kemudian Inter berbalik unggul 5 - 4, setelah mencetak 4 gol berturut-turut : Amedeo Amadei (39'), István Nyers (40', pen.), Amedeo Amadei (50'), Benito Lorenzi (58').
Semenit kemudian atau menit 59, Carlo Annovazzi membawa Milan menyamakan kedudukan menjadi 5 - 5.
Dan akhirnya, Amedeo Amadei mencetak hattrick pada menit 64, sekaligus menutup pertandingan bagi kemenangan Inter 6 - 5.


NEVIO SCALA


Dia mantan pelatih Parma yg sempat membuat Parma menjadi tim yang disegani di Italia dan Eropa, ketika menangani Tomas Brolin, Faustino Asprilla, Gianluigi Buffon, Dino Baggio, Gianfranco Zola, Fernando Couto, Fabio Cannavaro, Filippo Inzaghi, Hristo Stoichkov, dll...

Parma asuhan Nevio Scala lah yg memutuskan rantai giornata tidak terkalahkan Milan sebanyak 58 kali.

Semasa jadi pemain, Nevio Scala adalah gelandang asli binaan akademi Milan.
Bermain di Milan sebanyak 5 musim (1965-1969 dan 1975-1976).
Pernah juga bermain di Inter selama 2 musim, yaitu sebelum kembali lagi ke Milan setelah berpindah-pindah klub. Ketika dipinjamkan Milan ke Roma, Scala malah menjadi kapten di Roma.

56 kali tampil selama di Milan, tanpa pernah mencetak gol.


ALDO BOFFI


ALDO BOFFI

Mencetak rekor fantastis pada musim 1939-1940.
Yaitu : mencetak 14 gol dalam 9 pertandingan berturut-turut.

Giornata 8 : Juventus 2 - 2 Milan (1 gol)
Giornata 9 : Milan 2 - 1 Venezia (1 gol)
Giornata 10 : Napoli 1 - 4 Milan (1 gol)
Giornata 11 : Milan 1 - 1 Liguria (1 gol)
Giornata 12 : Ambrosiana Inter 0 - 3 Milan (2 gol)
Giornata 13 : Milan 3 - 0 Roma (2 gol)
Giornata 14 : Triestina 1 - 1 Milan (1 gol)
Giornata 15 : Milan 4 - 0 Modena (4 gol)
Giornata 16 : Milan 1 - 3 Torino (1 gol)


AC Milan di Afrika Selatan


AC Milan di Afrika Selatan dengan Nelson Mandela untuk Nashua Challenge Cup.

12 Juni 1993
Stadion Ellis Park, Johannesburg - (Afrika Selatan)

ORLANDO PIRATES vs MILAN 2-3
Gol: 12' e 42' Papin, 52' Mahlangu, 56' Donadoni, 73' Nartallo

ORLANDO PIRATES:
Diankolo, Moalusi, Rathelele, Lushozi, Beverstock, Sesheni, Mahlangu, Ntsoane (63' Kambala), Moponyane (73' Nartallo), Moloi (87' Makhanya), Lekwane.

MILAN:
S. Rossi (46' Ielpo), Tassotti (46' Donadoni), Nava, De Napoli, F. Galli, Costacurta, Eranio, Evani, Papin (46' Massaro), Lentini I (74' Boban), Simone

Wasit: Mathabela (Afrika Selatan)


Diego Maradona dan Franco Baresi.




Giornata Ke-7
27 November 1988
San Paolo, Napoli

NAPOLI vs MILAN | 4-1 
Gol: 42' Maradona, 45' Careca, 48' Francini, 65' Virdis, 78' Careca

NAPOLI: Giuliani, Ferrara, Francini, Fusi (61' Carannante), Corradini, Renica (80' Filardi), Crippa, De Napoli, Careca, Maradona, Carnevale
- Pelatih : O. Bianchi

MILAN: G. Galli, Mussi, P. Maldini, An. Colombo (61' Mannari), Tassotti, Baresi, Costacurta (77' Viviani), Rijkaard, Van Basten, Evani, Virdis 
- Pelatih : Sacchi

Wasit: Agnolin


Komentar Terakhir

FORZA MILAN